Thursday, August 5, 2010

Salmah - The Urban Settler (Jakarta)

NST (4 August 2010) @ page 31 (World News)... There was a picture of Salmah who buried herself up to the shoulder being dragged out of her "self made" captivity, She was accompanied by her 5 other comrades who also buried themselves up to the shoulder.

Reason being Salmah & her compatriots at a settlement in Jakarta were evicted as the land where they had lived for decades is being earmarked for development. These urban settlers apparently had been living there illegally for years ...

I have no comments to make except to say that the picture tells it all - Salmah is literally "deeply rooted" to the earth where she & her compatriots urban settlers had been settling ...

I think it is only appropriate if I could reproduced a poem by the great Indonesian Poet, W S Rendra entitled " Orang-Orang Miskin" [Yogya @ 4 February 1978]:

" Orang-orang miskin di jalan
Yang tinggal di dalam selokan.
Yang kalah dalam pergulatan
Yang diledek oleh impian.
Janganlah meeka ditinggalkan.

Angin membawa bau baju mereka
Rambut mereka melekat di bulan purnama
Wanita-wanita bunting berbaris di cakerawala
Mengandung buah jalan raya.

Orang-orang miskin, orang-orang berdosa
Bayi gelap dalam batin, rumput dan lumut jalan raya
Tak bisa kamu abaikan.

Bila kamu remehkan mereka
di jalan kamu akan diburu bayangan
Tidurmu akan penuh igauan.
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.

Jangan kamu bilang negara ini kaya
karena orang-orang miskin berkembang di kota dan
di desa.
Jangan kamu bilang dirimu kaya
kalau tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
Lambang negara ini mestilah terompah dan belacu
Dan perlu disuslkan
agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda
Dan tentera di jalan jangan bebas memukul mahasiswa.

Orang-orang miskin di jalan
masuk ke dalam tidur malammu.
Perempuan-perempuan bunga raya
menuapi putera-puteramu.

Tangan-tangan kotor dari jalanan
meraba-raba kaca jendelamu
Mereka tak bisa kamu hindarkan.

Jumlah mereka tak bisa kamu mistik jadi nol.
Mereka akan menjadi pertanyaan
yang mencegat ideologimu.
Gigi mereka yang kuning
akan meringis di muka agamamu.

Kuman-kuman sifilis dan tbc dari gang-gang gelap
akan hinggap di garden presidenan
dan buku program gedung kesenian.

Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah
bagai udara panas yang selalu ada
bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
tertuju ke dada kita
atau ke dada mereka sendiri.
O, kenangkanlah.
Orang-orang miskin
juga berasal dari khemah Ibrahim."

As I am posting this entry, I am just wondering where Salmah & her urban settlers are right now after they were being "uprooted" from the earth .... As Rendra said, they just could not be ignored - be it in Jakarta, Delhi or even here in Malaysia ....

Till we meet again .....

No comments:

Post a Comment